Glitter Words

Kamis, 12 Agustus 2010

Tips Winning Eleven


1) tombol2

Tuk Ngambil bola dari musuh usahakan jangan menekan X + R1karena ini akan membuat pemain anda akan banyak kehilangan tenaga apa lagi jika secara statistik pemain anda jauh dibawah musuh, jadi sangat di sarankan anda hanya mengikutinya dan mengambil bola hanya dengan mengandalkan arah lari dan R1 sambil kalo timing nya tepat anda bisa merebut bola dari lawan dan sesekali ada mengganti player dengan menekan L1. ini akan bermanfaat pemain lain akan turun kebawah untuk membantu pertahanan.


2)one-two

sambil berlari tekan L1 dan X sebelum menerima bola tekan segitiga
sambil berlari tekan L1 dan X sebelum menerima bola tekan kotak(bola agak di angkat)


3)mengelabui musuh

tekan L1 dua kali
menghidar takling tekan R2

menghindari musuh usahakan sambil menghindar selalu tekan R2 dan kombinasikan dengan L2

4)Super Cancel

untuk mengubah arah lari default pemain tekan R1 dan R2 secara bersamaan lalu arahkan player ke bola.

5)free kick

Quick Kick tekan L1 dan R1 secara bersamaan

Untuk menjadikan penendang menjadi dua orang tekan L1 dan R1, dan untuk mengoper kepada penendang kedua tekan L1 dan X.
ketika mau menendang langsung ke gawang usahakan lihat dlu stistik penendang semakin banyak bintang dan angka nya tinggi maka semakin bagus hasil tendangan tersebut
arahkan tendangan kemudian tekan atas dan L1 lalu kotak sebelum menendang (ketika barnya masih muncul) tekan segitiga maka bola akan meluncur deras mengarah kesudut atas.
arahkan tendangan kemudian tekan bawah dan L1 lalu kotak sebelum menendang (ketika barnya masih muncul) tekan X maka bola akan meluncur deras mengarah kebawah.

Sabtu, 24 Juli 2010

Saint Seiya


Saint Seiya diproduksi oleh Toei Animation dan pertama kali disiarkan di TV Asahi, Jepang pada tanggal 11 Oktober 1986. Anime Saint Seiya disiarkan di Indonesia oleh stasiun televisi TVRI Yogyakarta pada tahun 1987 hingga 1990, TVRI Pusat Jakarta pada tahun 1988 sampai 1991, RCTI pada tahun 1991, dan manganya masuk ke Indonesia melalui Rajawali Grafiti.
Anime ini disiarkan di Amerika Utara di Cartoon Network dan telah disunting untuk televisi dengan judul Knights of the Zodiac. Anime ini juga sukses di negara lain. Di Brazil, Saint Seiya (diganti dengan judul Os Cavaleiros do Zodíaco) pertama kali mengudara pada tahun 1994 dan telah mengubah pandangan animasi di Brazil. Hal ini juga terjadi di negara Amerika Latin yang lain, terutama Meksiko dan Argentina.
Manga ini bercerita tentang lima pendekar yang diberi julukan "Saint" dan memiliki kekuatan berdasar pada pelindung tubuh (armor) yang disebut "Cloth", yang berasal dari konstelasi masing-masing pemiliknya. Setiap Saint memiliki kekuatan khusus yang disebut "Cosmo". Mereka diberi tugas untuk melindungi Saori Kido, reinkarnasi dari Dewi Athena (Dewi perang dan kebijakan). Saori dulunya berada di Sanctuary, tempat para Saint yang mengabdi pada Athena. Tetapi, salah satu Saint berkhianat dan memperdaya Saint lain untuk membunuh Saori bayi.
Saint Sagitarius yang menyadari kekeliruan berusaha menyelamatkan Saori. Ketika Sagitarius hampir tewas, dia menitipkan bayi Saori pada seorang konglomerat dan memintanya untuk membesarkan Saori. Setelah dewasa, Saori lalu mengumpulkan Saint-Saint yang dijadikan pelindungnya. Mereka bersumpah setia dibawah perintah Saori. Mereka lalu pergi ke Sanctuary untuk menggulingkan kekuasaan sesat Saint Gemini yang menjelma menjadi Pope (Paus), setelah membunuh Pope yang asli.

Tokoh utama

Pegasus Seiya

Seiya adalah salah satu dari 88 Saint yang mengabdi pada Athena/Saori. Bisa dibilang dia adalah saint yang paling setia dan gigih berjuang untuk Athena. Karakteristiknya seperti tipikal hero komik remaja lelaki kebanyakan. Bisa dibilang dia adalah Saint perunggu utama, karena determinasi dan semangatnya yang tak pernah padam selamanya. Clothnya berasal dari konstelasi Pegasus, dan berbentuk Kuda Pegasus. Jurus andalannya adalah:

  • Tinju Meteor Pegasus (Pegasasu ryūseiken) rangkaian pukulan beruntun yang setiap pukulannya melebihi kecepatan suara, dan terkadang mencapai kecepatan cahaya.
  • Tinju Komet Pegasus ( Pegasasu suiseiken)  seluruh kekuatan pukulan tinju meteor dijadikan satu pukulan super.
  • Pegasus Rolling Crush (Pegasasu Rōringu Kurasshu) mencengkram tubuh lawan, lalu mengangkatnya ke udara dan menjatuhkan dirinya beserta lawan di bagian kepala terlebih dahulu.

Dragon Shiryu

Shiryu adalah Saint perunggu yang paling bijaksana. Dia berlatih di puncak gunung dibawah asuhan Saint emas Libra. Dia lebih taktis dan tenang dibanding rekan-rekannya. Awalnya dia Saint yang angkuh dan bangga akan kekuatannya; namun, setelah bertemu Seiya di Turnamen Saint Perunggu, sifatnya berubah. Jika sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya, dia bisa membunuh musuh sekaligus dirinya sendiri dengan kekuatannya. Clothnya berasal dari konstelasi Draco/naga, dan berbentuk Naga. Jurus andalannya adalah: 

  • Tinju Naga Mendaki Gunung (Rozanshōryūha) serangan yang menggunakan kekuatan pukulan dan tendangan bersamaan, dibantu dengan kekuatan dari cosmo. Memiliki kelemahan yaitu terbukanya rongga dada selama beberapa detik ketika tinju ditarik kebelakang.
  • Tinju Seratus Naga Mendaki Gunung (Rozanhyakuryūha)  serangan yang dipelajari Shiryu dari gurunya, Saint emas Libra Dohko. Kekuatannya seratus kali lipat dibanding Tinju Naga mendaki gunung biasa.
  • Tinju Naga Mendaki Langit (Rozankōryūha)  mirip dengan Pegasus Rolling Crash, mencengkram tubuh lawan, namun membawanya terbang sampai ke atmosfer dengan bantuan kekuatan cosmo. Jurus ini hanya diperbolehkan digunakan oleh Shiryu ketika semua jurusnya sudah tidak mempan terhadap musuh.

Cygnus Hyoga

Tidak seperti Saint perunggu lain, Hyoga memiliki ibu yang sudah meninggal di Laut Siberia. Dia berlatih dibawah Saint perak Crystal yang juga merupakan murid dari Saint emas Aquarius Camus. Tapi akhirnya dia menjadi Saint Cygnus, setelah kematian sahabatnya Isaac karena mencoba menolong Hyoga yang menyelam untuk mencari mayat ibunya. Clothnya berasal dari konstelasi Cygnus, dan berbentuk angsa. Jurus andalannya adalah:

  • Debu-debu Intan ( daiyamondo dasuto)  menembakkan kristal-kristal salju ke arah musuh.
  • Holodnyj Smerč (Hōrodonī sumeruchi, Sirilik: холодный смерч, berarti "tornado es"; diubah namanya menjadi "Aurora Thunder Attack" di versi anime) -- mengumpulkan hawa dingin cosmo sehingga membentuk tornado, lalu menembakkannya ke arah musuh dengan beberapa hentakan yang mengakibatkan badai es.
  • Aurora Execution ( ōrora ekusukyūshon)  menembakkan hawa dingin titik nol mutlak beku ke arah musuh. Jurus ini didapatkan Hyoga ketika bertempur melawan Saint emas Aquarius Camus di kuil Aquarius.

Andromeda Shun

Shun adalah anak lelaki yang membenci kekerasan, yang sangat aneh untuk dijadikan Saint yang sangat keras kehidupannya. Dia dikirim ke Pulau Kematian, tapi digantikan oleh kakaknya, Ikki. Dia lalu berlatih dibawah bimbingan Daedalus, dan menggunakan cloth Andromeda. Shun adalah satu-satunya Saint yang memakai senjata di antara kelima tokoh utama, namun di saat terdesak, sering digantikan oleh kakaknya, Ikki. Sebenarnya dia memiliki serangan pamungkas yang mematikan, yaitu badai nebula. Tapi karena membenci kekerasan dan tidak ingin ada kematian di pihak lawan, dia jarang menggunakannya dalam pertempuran. Clothnya berasal dari konstelasi Andromeda dan berbentuk Andromeda yang dirantai. Jurus andalannya adalah:

  • Rantai Nebula  menggunakan rantainya sebagai senjata dan dapat menebak arah musuh berdasarkan hawa membunuhnya.
  • Rantai Pertahanan rantainya membentuk suatu sangkar yang berputar mengelilingi Shun untuk melindunginya.
  • Thunder Wave  rantainya membentuk halilintar zig-zag untuk menyerang musuh dengan cepat.
  • Aliran Nebula  aliran udara yang diubah tekanannya oleh cosmo Shun. Sekali ada yang bergerak, maka aliran itu akan menjadi badai Nebula.
  • Badai Nebula aliran Nebula yang tekanannya tiba-tiba berubah. Dapat menghancurkan apapun yang bergerak setelah dikelilingi aliran Nebula.

Phoenix Ikki

Ikki adalah orang yang pemarah, sombong dan suka bertarung, diyakini bahwa dia merupakan Saint perunggu yang paling terkuat. Awalnya dia sangat murka karena dikirim ke Pulau Kematian oleh Athena. Tapi dia akhirnya malah membantu Athena dan menjadi Saint perunggu paling bisa diandalkan. Dia mempunyai keistimewaan yaitu dapat kembali dari manapun, di dimensi apapun. Selain itu clothnya memiliki kemampuan untuk pulih kembali (regenerasi) setelah hancur. Dia biasanya melawan musuh-musuh yang tidak bisa dikalahkan oleh Saint perunggu lainnya. Dia sangat tangguh dan kuat. Kemampuannya selalu meningkat bila menerima jurus dari musuh yang tidak mempan baginya. Clothnya berasal dari konstelasi Phoenix, dan berbentuk burung Phoenix. Jurus andalannya adalah:

  • Tinju Sayap-sayap Phoenix (Hōyokutenshō) tinju super yang menembakkan aliran panas merusak dalam satu serangan.
  • Tinju Ilusi (Hōōgenmaken) menggunakan kekuatan cosmo untuk menyerang langsung ke otak musuh. Dapat membuat pikiran musuh hancur dan membuat ilusi buruk bagi musuh. Terkadang dapat membunuh musuh secara langsung. Hanya dapat berfungsi bila musuh memiliki kenangan/ilusi buruk yang pernah dialaminya.

Rabu, 21 Juli 2010

Lorong waktu

kali ni Q mo mosting tentang film lama .. salah satunya film Lorong waktu. Film favorit Q dbulan Ramadhan ini bagus banget ceritanya menurut ku. Dari SD mpe SMP Q slalu nonton ni film.. hehe

Lorong Waktu adalah salah satu serial TV bulan Ramadhan di Indonesia. Banyak orang yang menyebutkan bahwa basis serial ini adalah film Back to The Future di era 1980-an karya Steven Spielberg. Dengan menampilkan sebuah mesin waktu yang memakai komputer canggih. Ide mesin waktu ini sendiri agak berbeda dengan yang digambarkan di film The Time Machine.

Lorong Waktu pertama kali di putar di layar TV Indonesia (melalui stasiun TV SCTV sekarang diganti dari SCTV ke Yasmin Brinklow) pada Ramadhan 1999. Setelah itu dilanjutkan dalam beberapa sekuel, dari mulai Lorong Waktu 2 (2000), Lorong Waktu 3 (2002), Lorong Waktu 4 (2003), Lorong Waktu 5 (2004), Lorong Waktu 6 (2006), Lorong Waktu 7 (2007), Lorong Waktu 8 (2008), Lorong Waktu (2009), dan Lorong Waktu 10 (2010).

Serial TV Islami Science Fiction ini diproduksi oleh PT. Demi Gisela Citra Sinema dan disutradarai oleh aktor kondang Indonesia, Deddy Mizwar, berkolaborasi dengan penulis skenario langganannya, Wahyu HS. Serial ini merupakan salah satu serial TV terlaris di Indonesia diakhir 1990-an.

Lorong Waktu 1 (1999)

Sekuel pertama lorong waktu bercerita tentang penemuan sebuah mesin waktu oleh Ustad Addin (diperankan oleh Adjie Pangestu). Ustad Addin sendiri merupakan murid sekaligus anak angkat dari Haji Husin (Deddy Mizwar). Selain Ustad Addin, Haji Husin mempunyai seorang murid cilik bernama Zidan (Jourast Jourdy).

Selanjutnya kisah ini berlanjut dengan diisi dakwah dan petuah bagi kaum Muslimin.

Lorong Waktu 2 (2000)

Kali ini peran Ustad Addin diambil alih oleh Dicky Chandra. Tanpa sengaja seorang pencuri berniat mencuri kotak amal masjid. Pencuri itu bernama Hafid (Opie Kumis). Namun Hafid mengurungkan niatnya mencuri setelah mendengar nasihat dan ceramah Haji Husin.

Dilain waktu, Haji Husin yang sudah tua berniat mencari murid tambahan. Dia mendapat seorang murid perempuan bernama Sabrina (Christy Jusung), yang ternyata pernah bertemu dengan Zidan di lorong waktu sebagai peramal. Tanpa sengaja, ternyata Haji Husin yang seorang duda naksir dengan Sabrina. Di lain pihak, anak asuhnya yaitu Ustad Addin juga ternyata naksir. Jadilah guru dan murid ini bersaing mendapatkan Sabrina. Walaupu akhirnya Haji Husin menyerah dan membiarkan Ustad Addin untuk melamar Sabrina.

Sementara Hafid akhirnya ditarik Haji Husin untuk menjadi salah satu muridnya. Dan di akhir serial, Ustad Addin melamar Sabrina dan diterima oleh orang tua angkat Sabrina.

Lorong Waktu 3 (2002)

Sabrina telah menikah dengan Ustad Addin (kali ini diperankan oleh Hefri Olifian). Masalah kini malah menghinggapi Hafid. Gara-gara dia tidak sempat membayar hutang pada Jambrong (Qubil AJ). Lalu pak Haji Husin menasihati Hafid tentang beratnya perjuangan seorang muslim dalam mengarungi hidup.

Dan jalan cerita Lorong Waktu 4 tidak jauh berbeda dengan Lorong Waktu 1 dan 2.

Lorong Waktu 4 (2003)

Jambrong kali ini masuk sebagai murid Haji Husin. Tak banyak yang berubah dari cerita seri ke-empat ini.

Namun diakhir seri muncul kejutan lain. Mantan narapidana dan teman Jambrong dan Hafid yang insyaf bernama Jagur (diperankan oleh Asrul Lubis (sekarang Asrul Dahlan)) datang dan melamar untuk menjadi murid pak Haji Husin. Pak Haji Husin menerima, namun kekhawatiran muncul di hati Jambrong dan Hafid, karena Jagur adalah seorang penjahat. Namun ternyata mereka salah besar, sebab Jagur telah 100% bertobat dari semua kejahatannya. Bahkan dia meminta Zidan untuk menghapus tatonya dengan cara disetrika.

Lorong Waktu 5 (2004)

Tak banyak yang berubah dari Lorong Waktu 5. Namun yang pasti Jambrong dan Hafid telah berkeluarga. Sementara peran Sabrina yang dipegang oleh Christy Jusung kali ini diambil alih oleh Aditya Novika.

Perubahan signifikan mungkin terjadi pada perangkat komputer, bila sebelumnya komputer Lorong Waktu memakai PC Desktop, kali ini Ustad Addin memakai komputer Laptop.

Lorong Waktu 6 (2006)

Jalan cerita Lorong Waktu 6 tak banyak berubah. Namun durasi serial TV ini meningkat menjadi satu jam. Semua pemeran tetap sama, kecuali peran Sabrina yang kembali berubah. Kali ini peran Sabrina diisi oleh Zaskia Adya Mecca.

Dan karena banyak masyarakat yang kurang suka dengan komputer laptop yang dipakai dalam serial ini, maka Deddy Mizwar memutuskan “kembali ke fitrah” dengan memakai PC Desktop canggih ala NASA yang dipakai di Lorong Waktu 1-4.

Minggu, 18 Juli 2010

Perintah Turunnya Shalat 5 waktu bagi kaum Muslimin

Abu Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam terbuka atap rumahku di Makkah, lalu turun Jibril, dan membelah dadaku, kemudian membasuhnya dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana emas yang berisi hikmat dan iman lalu dituangkan ke dalam dadaku, lalu ditutup kembali.

Kemudian ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya: Bukalah. Lalu ditanya: Siapakah itu? Jawabnya: Jibril. Lalu ditanya: Apakah engkau bersama orang lain? Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw. Ditanya: Apakah dipanggil? Jawabnya : Ya.

Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.

Aku bertanya kepada Jibril: Siapakah itu? Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.

Kemudian dinaikkan ke langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.

Anas r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di langit ke enam.

Anas r.a. berkata: Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw. berjumpa dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Lalu aku tanya: Siapakah ini? Jawabnya: Ini Idris. Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi yang saleh, dan aku bertanya: Siapakah ini? Jawab Jibril: Itu Musa. Lalu melalui Isa, juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Ketika aku tanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Isa a.s. Kemudian melalui Ibrahim, juga menyambut: Selamat datang nabi yang saleh dan putra yang saleh. Lalu aku bertanya: Siapakah itu? Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s.

Kemudian aku dibawa naik sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang tercatat di lauh mahfuzh. Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu? Jawabku: Lima puluh kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.

Tetapi Musa tetap berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat, maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan setengahnya. Tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena umatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak akan berubah lagi putusanku. Maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan.

Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu.

Kemudian aku dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya kasturi (misk). (Bukhari, Muslim).

Jumat, 16 Juli 2010

KImono


were heavily influenced by traditional Han Chinese clothing, known today as hanfu, kanfuku in Japanese), through Japanese embassies to China which resulted in extensive Chinese culture adoptions by Japan, as early as the fifth century. It was during the 8th century, however, when Chinese fashions came into style among the Japanese, and the overlapping collar became particularly a women's fashion. During Japan's Heian period (794–1192), the kimono became increaslingly stylized, though one still wore a half-apron, called a mo, over it. During the Muromachi age (1392-1573 AD), the Kosode, a single kimono formerly considered underwear, began to be worn without the hakama (trousers, divided skirt) over it, and thus began to be held closed by an obi "belt". During the Edo period (1603-1867 AD), the sleeves began to grow in length, especially among unmarried women, and the Obi became wider, with various styles of tying coming into fashion. Since then, the basic shape of both the men’s and women’s kimono has remained essentially unchanged. Kimonos made with exceptional skill from fine materials have been regarded as great works of art. Kimonos for men are available in various sizes and should fall approximately to the ankle without tucking. A woman's kimono has additional length to allow for the ohashori, the tuck that can be seen under the obi which is used to adjust the kimono to the individual wearer. An ideally tailored kimono has sleeves that fall to the wrist when the arms are lowered.

Kimonos are traditionally made from a single bolt of fabric called a tan. Tan come in standard dimensions—about 14 inches wide and 12½ yards long and the entire bolt is used to make one kimono. The finished kimono consists of four main strips of fabric two panels covering the body and two panels forming the sleeves—with additional smaller strips forming the narrow front panels and collar. Historically, kimonos were often taken apart for washing as separate panels and resewn by hand. Because the entire bolt remains in the finished garment without cutting, the kimono can be retailored easily to fit a different person.The formal kimono was replaced by the more convenient Western clothes and Yukata as everyday wear. After an edict by Emperor Meiji,police, railroad men and teachers moved to Western clothes. The Western clothes became the army and school uniform for boys. After the 1923 Great Kantō earthquake, kimono wearers often became victims of robbery. The Tokyo Women's & Children's Wear Manufacturers' Association promoted the western clothes. Between 1920 and 1930 the Sailor outfit replaced the undivided hakama in school uniform for girls. The 1932 fire at Shirokiya's Nihombashi store is said to have been the catalyst for the decline in kimonos as everyday wear. (It is, however, suggested, that this is an urban myth.)The national uniform, Kokumin-fuku a type of western clothes was mandated for males in 1940.Today most people wear western clothes and wear the cooler and more comfortable yukata for special occasions. The maximum width of the sleeve is dictated by the width of the fabric. The distance from the center of the spine to the end of the sleeve could not exceed twice the width of the fabric. Traditional kimono fabric was typically no more than 36 centimeters (14 inches) wide. Thus the distance from spine to wrist could not exceed a maximum of roughly 68 centimeters (27 inches). Modern kimono fabric is woven as wide as 42 centimeters (17 inches) to accommodate modern Japanese body sizes. Very tall or heavy people, such as sumo wrestlers, must have kimono custom-made by either joining multiple bolts, weaving custom-width fabric, or using non-standard size fabric.Traditionally, kimonos are sewn by hand, but even machine-made kimonos require substantial hand-stitching. Kimono fabrics are also frequently hand made and hand decorated. Various techniques such as yūzen dye resist are used for applying decoration and patterns to the base cloth. Repeating patterns that cover a large area of a kimono are traditionally done with the yūzen resist technique and a stencil. Over time there have been many variations in color, fabric and style, as well as accessories such as the obi.
The kimono and obi are traditionally made of silk, silk brocade, silk crepes (such as chirimen) and satin weaves (such as rinzu). Modern kimonos are also widely available in less-expensive easy-care fabrics such as rayon, cotton sateen, cotton, polyester and other synthetic fibers. Silk is still considered the ideal fabric.

Customarily, woven patterns and dyed repeat patterns are considered informal; Formal kimonos have free-style designs dyed over the whole surface or along the hem. During the Heian period, kimonos were worn with up to a dozen or more colorful contrasting layers, with each combination of colors being a named pattern. Today, the kimono is normally worn with a single layer on top of one or more undergarments. The pattern of the kimono can also determine in which season it should be worn. For example, a pattern with butterflies or cherry blossoms would be worn in spring. Watery designs are common during the summer. A popular autumn motif is the russet leaf of the Japanese maple; for winter, designs may include bamboo, pine trees and plum blossoms.A popular form of textile art in Japan is shibori (intricate tie dye), found on some of the more expensive kimonos and haori kimono jackets. Patterns are created by minutely binding the fabric and masking off areas, then dying it, usually done by hand. When the bindings are removed, an undyed pattern is revealed. Shibori work can be further enhanced with yuzen (hand applied) drawing or painting with textile dyes or with embroidery; it is then known as tsujigahana. Shibori textiles are very time consuming to produce and require great skill, so the textiles and garments created from them are very expensive and highly prized.
Old kimonos are often recycled in various ways: altered to make haori, hiyoku, or kimonos for children, used to patch similar kimono, used for making handbags and similar kimono accessories, and used to make covers, bags or cases for various implements, especially for sweet-picks used in tea ceremonies. Damaged kimonos can be disassembled and resewn to hide the soiled areas, and those with damage below the waistline can be worn under a hakama. Historically, skilled craftsmen laboriously picked the silk thread from old kimono and rewove it into a new textile in the width of a heko obi for men's kimono, using a recycling weaving method called saki-ori.

Meiji Restoration


The Meiji Restoration , also known as the Meiji Ishin, Revolution or Renewal, was a chain of events that restored imperial rule to Japan in 1867. The Restoration led to enormous changes in Japan's political and social structure, and spanned both the late Edo period (often called Late Tokugawa shogunate) and the beginning of the Meiji Era. The formation in 1866 of the Satsuma-Chōshū Alliance between Saigō Takamori, the leader of the Satsuma domain, and Kido Takayoshi, the leader of the Chōshū domain, built the foundation of the Meiji restoration. These two leaders supported the Emperor Kōmei (Emperor Meiji's father) and were brought together by Sakamoto Ryoma for the purpose of challenging the ruling Tokugawa Shogunate (bakufu) and restoring the emperor to power. On February 3, 1867, Emperor Meiji ascended the throne after Emperor Kōmei's death on January 30, 1867. This period also saw Japan change from being a feudal society to having a capitalist economy and left the Japanese with a lingeriThe leaders of the Meiji Restoration, as this revolution came to be known, acted in the name of restoring imperial rule. The word "Meiji" means "enlightened rule" and the goal was to combine "western advancements" with the traditional, "eastern" values. The main leaders of this were: Ito Hirobumi, Matsukata Masayoshi, Kido Takayoshi, Itagaki Taisuke, Yamagata Aritomo, Mori Arinori, Okubo Toshimichi, and Yamaguchi Naoyoshi. However, political power simply moved from the Tokugawa Shogun to an oligarchy consisting of these leaders, mostly from the Satsuma Province (Okubo Toshimichi and Saigō Takamori), and the Chōshū province (Ito Hirobumi, Yamagata Aritomo, and Kido Takayoshi). This reflected their belief in the more traditional practice of imperial rule, whereby the emperor performs his high priestly duties and his ministers govern the nation in his name.ng Western influence. 
The Meiji Restoration accelerated industrialization in Japan, which led to its rise as a military authority by the year 1905, under the slogan of "Enrich the country, strengthen the militar".

The Meiji oligarchy that formed the government under the rule of the Emperor first introduced measures to consolidate their power against the remnants of the Edo period government, the shogunate, daimyo, and the samurai class.
In 1868, all Tokugawa lands were seized and placed under "imperial control", thus placing them under the prerogative of the new Meiji government. In 1869, the daimyo of the Tosa, Hizen, Satsuma and Chōshū domains, who were pushing most fiercely against the shogunate, were persuaded to 'return their domains to the Emperor'. Other daimyo were subsequently persuaded to do so, thus creating, arguably for the first time, a central government in Japan which exercised direct power through the entire 'realm'.
Finally, in 1871, the daimyo, past and present, were summoned before the Emperor, where it was declared that all domains were now to be returned to the Emperor. The roughly 300 domains (han) were turned into prefectures, each under the control of a state-appointed governor. By 1888, several prefectures had been merged in several steps to reduce their number to 75. The daimyo were promised 1/10 of their fiefs' income as private income. Later, their debts and payments of samurai stipends were to be taken over by the state.
The oligarchs also endeavoured to abolish the four divisions of society.
Throughout Japan at the time, the samurai numbered 1.9 million. (For comparison, this was more than 10 times the size of the French privileged class before the 1789 French Revolution. Moreover, the samurai in Japan were not merely the lords, but also their higher retainers—people who actually worked.) With each samurai being paid fixed stipends, their upkeep presented a tremendous financial burden, which may have prompted the oligarchs to action. Whatever their true intentions, the oligarchs embarked on another slow and deliberate process to abolish the samurai class. First, in 1873, it was announced that the samurai stipends were to be taxed on a rolling basis. Later, in 1874, the samurai were given the option to convert their stipends into government bonds. Finally, in 1876, this commutation was made compulsory.
To reform the military, the government instituted nationwide conscription in 1873, mandating that every male would serve in the armed forces upon turning 21 for four years; followed by three more years in the reserves. One of the primary differences between the samurai and peasant class was the right to bear arms; this ancient privilege was suddenly extended to every male in the nation. Furthermore, samurai were no longer allowed to walk about town bearing a sword or weapon to show their status as in former times.
This led to a series of riots from disgruntled samurai. One of the major riots was the one led by Saigō Takamori, the Satsuma Rebellion, which eventually turned into a civil war. This rebellion was, however, put down swiftly by the newly formed Imperial Japanese Army, trained in Western tactics and weapons, even though the core of the new army was the Tokyo police force, which was largely composed of former samurai. This sent a strong message to the dissenting samurai that their time was indeed up. There were fewer subsequent samurai uprisings and the distinction became all but a name as the samurai joined the new society. The ideal of samurai military spirit lived on in romanticized form and was often used as propaganda during the early 20th century wars of the Empire of Japan.

However, it is equally true that the majority of samurai were content despite having their status abolished. Many found employment in the government bureaucracy, which resembled an elite class in its own right. The samurai, being better educated than most of the population, became teachers, gun makers, government officials, or military officers. While the formal title of samurai was abolished, the elitist spirit that characterized the samurai class lived on.
The oligarchs also embarked on a series of land reforms. In particular, they legitimized the tenancy system which had been going on during the Tokugawa period. Despite the bakufu's best efforts to freeze the four classes of society in place, during their rule villagers had begun to lease land out to other farmers, becoming rich in the process. This greatly disrupted the clearly defined class system which the bakufu had envisaged, partly leading to their eventual downfall.
Besides drastic changes to the social structure of Japan, in an attempt to create a strong centralized state defining its national identity, the government established a dominant national dialect that replaced local and regional dialects called hyojungo, which was based on patterns of the Tokyo’s samurai classes that has eventually become the norm in the realms of education, media, government and business

Doraemon


Nama Doraemon pasti sudah ga asing lagi di telinga kalian.. ya! Doraemon itu loh si robot kucing biru, film animenya ditayangin di RCTI setiap hari Minggu jam 08.00 pagi. Sebenernya sih sebelum tayang di RCTI Film Doraemon ini udah tayang di TVRI Yogyakarta taun 1974, dan di TVRI Nasional taun 1979 mpe 1991 dan baru ditayangin d RCTI taun 1991 mpe sekarang 2010. widihh.. lama banget ya..!! Disini aku mo cerita sedikit tentang Doraemon sambil mengingat masa kecil kamu yg pernah kecil di taun 1991 mpe taun 2000 an..  ( masa kejayaan film anime Jepang di Indonesia, sebelum Sinetron menjajah acara TV di Indonesia.. wkwkwk ).

Doraemon adalah judul sebuah manga populer yang dikarang Fujiko F. Fujio sejak tahun 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 SD yang bernama Nobi Nobita yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial yang akan terjadi di masa depan yang disebabkan karena kebodohan Nobita.

Nobita, setelah gagal dalam ulangan sekolahnya atau setelah diganggu oleh Giant dan Suneo, akan selalu mendatangi Doraemon untuk meminta bantuannya. Doraemon kemudian biasanya akan membantu Nobita dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih dari kantong ajaibnya; peralatan yang sering digunakan misalnya "baling-baling bambu" dan "Pintu ke Mana Saja". Sering kali, Nobita berbuat terlalu jauh dalam menggunakan peralatannya dan malah terjerumus ke dalam masalah yang lebih besar.

Setting cerita

Doraemon dikirim kembali ke masa Nobita hidup oleh cicit Nobita, Sewashi, untuk memperbaiki kehidupan Nobita agar keturunannya merasakan kehidupan yang lebih baik. Dalam kehidupan aslinya (tanpa dibantu Doraemon), Nobita gagal dalam pelajaran sekolahnya, gagal dalam karir, dan meninggalkan keluarganya dengan masalah finansial.

Cerita terfokus tentang kehidupan sehari-hari Nobita, tokoh utama cerita ini. Doraemon memiliki sebuah kantung 4 dimensi yang ia isi dengan benda-benda dari masa depan. Seringkali Nobita datang merengek-rengek karena masalah di sekolah atau di lingkungannya, setelah memohon atau memaksa, Doraemon akan mengeluarkan sebuah alat yang membantu Nobita menyelesaikan masalah, membalas dendam, atau hanya sekedar pamer ke teman-temannya.

Bagaimanapun, Nobita biasanya bertindak terlalu jauh, mengacuhkan saran atau perintah Doraemon, dan mengakibatkannya terjerumus ke masalah yang lebih dalam. Terkadang, teman Nobita (biasanya Suneo atau Giant) mencuri alat tersebut dan berakhir dalam kekacauan karena salah menggunakannya.

Sinopsis

Kehidupan awal Doraemon tidak begitu baik. Ia adalah sebuah robot gagal yang dilelang kepada sebuah keluarga miskin yang terlilit utang, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon pernah menjalani masa-masa berat: Ia hanya menjadi penjaga bayi setelah gagal melewati ujian di akademi robot, kedua telinganya hancur setelah digigit robot tikus, catnya luntur akibat ulahnya sendiri, dan masih banyak kisah sedih yang ia lalui di tahun pertama kelahirannya. Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 250 tahun yang lalu, zaman dimana Nobita Nobi, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.

Misi Doraemon adalah untuk menolong Nobi Nobita (buyut dari Sewashi yang memiliki Doraemon). Nobita adalah seorang anak yang selalu mengalami nasib sial dan tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak,bermain karet, dan tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Inilah alasan mengapa ia gagal menjalani kehidupannya. Dan Doraemon dikirim dari masa depan untuk menjadikannya seorang pria yang sukses. Sangat ironis, sebuah robot gagal datang membantu seorang anak yang gagal. Tetapi pada kenyataannya, persahabatan kedua anak ini membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik.

Doraemon tiba di tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal. Setiap kali Nobita tertimpa masalah, Doraemon akan segera membantu dengan alat-alat ajaibnya.

Kelihatannya misi Doraemon berhasil, karena ketika mereka menjelajah ke masa depan, Nobita melihat dirinya menikah dengan Shizuka, bukan dengan Jaiko. Dia juga melihat keturunannya hidup dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika Sewashi mengirim Doraemon dulu; bahkan keturunan Nobi mampu membeli robot yang "tidak gagal", Dorami.

Diceritakan dalam manga dan anime, Doraemon dan Nobita saling bekerja sama untuk memperbaiki kehidupan mereka masing-masing. Mereka saling bekerja sama dan tolong-menolong. Banyak juga cerita yang menampilkan kisah keberanian dan kegigihan mereka untuk mempertahankan persahabatan yang sudah mereka jalin.

Akhir Cerita

Sejak tahun 1980-an, banyak sekali bermunculan cerita dan spekulasi tentang akhir kisah Doraemon.
Kisah pertama dan paling optimistik dipublikasikan oleh Nobuo Satu beberapa tahun yang lalu. Diceritakan suatu hari, Nobita pulang ke rumah dan merengek-rengek mengadu ke Doraemon. Tapi tak lama, ia menyadari ada sesuatu yang salah dengan Doraemon; robot kesayangannya itu hanya diam dan tak menjawab keluhannya. Ia pun segera menelepon Dorami, adik Doraemon, dan meminta petunjuk darinya. Dorami kemudian memberi tahu bahwa baterai milik Doraemon habis. Lebih jauh lagi, Dorami menjelaskan bahwa robot kucing versi lama seperti Doraemon seharusnya memiliki cadangan baterai pendukung memori di bagian telinga, tetapi karena Doraemon telah kehilangan telinganya, ia tidak memiliki tenaga cadangan untuk menyimpan memori dan ingatannya. Satu-satunya cara untuk menghidupkan kembali Doraemon adalah dengan mengganti baterainya, namun itu berarti Doraemon akan kehilangan seluruh ingatan tentang diri dan kawan-kawannya; termasuk tentang Nobita.

Disaat bersamaan, polisi-waktu membuat peraturan baru dan melarang adanya "perjalanan waktu" dan menghalangi Nobita yang berusaha membawa Doraemon untuk diperbaiki di masa depan. Dorami kemudian memberikan pilihan: nekat menerobos polisi-waktu, memperbaiki Doraemon di masa depan dan menghapus ingatannya atau menunggu seseorang dari masa depan datang dan memperbaiki Doraemon; Nobita memilih cara kedua. Nobita yang sangat kehilangan Doraemon— kemudian berjanji untuk belajar keras demi Doraemon. Usaha Nobita berhasil, tiga tahun kemudian Nobita lulus SMA dengan nilai terbaik dan menjadi seseorang yang sangat populer di sekolahnya. Meskipun demikian, sifat Nobita yang ceria dan optimistik hilang, ia menjadi seorang kutubuku yang selalu menyendiri. Dua puluh sembilan tahun kemudian, diceritakan Dekisugi yang telah menjadi presiden Jepang, mengadakan reuni dengan Suneo dan Jaian. Ketiganya membahas mengenai masalah tentang "hilangnya" Doraemon dan tentang Time Paradox; sebuah teori yang menjelaskan bahwa sejarah dunia dapat berubah dengan diciptakannya mesin waktu. dan dari percakapan itulah terpapar alasan kenapa patroli waktu tak memberikan ijin nobita untuk memperbaiki Doraemon di masa depan, karena Nobita itu sendiri yang menciptakan Doraemon. Setelah diperbaiki, doraemon menjadi mempunyai telinga dan berwarna kuning, dipeluknya erat-erat Doraemon. Dan mereka hidup bahagia selamanya.
Yang kedua, akhir yang lebih pesimistik mengusulkan bahwa Nobita menderita autisme dan semua karakter yang ada (termasuk Doraemon) hanyalah karakter fiksi dalam imajinasinya saja. Gagasan bahwa Nobita yang sakit dan sekarat membayangkan semua seri di tempat tidurnya untuk membantunya menghilangkan depresi dan rasa sakitnya membuat marah banyak fans. Banyak fans di Jepang protes di luar kantor utama penerbit dari seri setelah mengetahui tentang hal ini. Penerbit akhirnya mengeluarkan pernyataan publik bahwa hal ini tidak benar.
Yang ketiga berisi bahwa Nobita jatuh dan kepalanya terbentur batu. Ia mengalami koma. Untuk mendapatkan uang operasi agar Nobita selamat, Doraemon menjual seluruh peralatannya di kantong ajaibnya. Sayangnya, operasi tersebut gagal. Doraemon menjual semua peralatannya kecuali satu alat yang ia gunakan untuk memperbolehkan Nobita pergi kemanapun ia mau. Pada akhirnya, Nobita ingin pergi ke surga.

Semua kemungkinan ini didiskusikan dan diputuskan tidak ada akhir untuk kisah Doraemon.

Terdapat tiga akhir yang resmi untuk kisah Doraemon yang dibuat. Doraemon tidak dilanjutkan di dua media karena pembaca semakin besar dan akhir dari kisah ini dipercaya dibutuhkan.
Pada bulan Maret tahun 1971, di majalah Shogaku 4-nensei: Karena fakta bahwa pengunjung dari masa depan menyebabkan masalah, pemerintah pada abad ke-22 melarang adanya perjalanan waktu, berarti Doraemon harus kembali ke waktunya di zamannya dan meninggalkan Nobita.
Pada bulan Maret tahun 1972, isi dari majalah Shogaku 4-nensei: Doraemon, untuk beberapa alasan harus kembali ke masa depan dan berbohong untuk masalah mekanik sehingga Nobita memperbolehkannya pergi. Nobita mempercayainya dan berjanji untuk menunggu sampai Doraemon sembuh. Menyadari bahwa Nobita dapat merelakan kepergiannya, Doraemon memberitahu yang sebenarnya dan Nobita menerimanya. Doraemon kembali ke masa depan.

Akhir dari Doraemon yang ketiga merupakan akhir resmi karena rating TV yang rendah dan Fujiko Fujio sibuk dengan pekerjaan lainnya, tetapi Doraemon tidak meninggalkan pikiran mereka dan mengulang kembali untuk isu bulan depan. Pada tahun 1981, episode ini dibuat menjadi anime (disebut "Doraemon Comes Back"), dan pada tahun 1998, film ini dirilis sebagai film anime.
Pada bulan Maret tahun 1973, isi dari majalah Shogaku 4-nensei, Nobita kembali kerumah setelah kalah bertempur melawan Jaian. Doraemon lalu menjelaskan bahwa ia harus kembali. Nobita mencoba untuk menghalangi hal ini, tetapi setelah mendiskusikannya dengan orang tuanya, ia menerima kepergian Doraemon. Mereka melakukan perjalanan terakhir di taman. Setelah mereka berpisah, Nobita menemui Jaian dan kembali bertempur. Setelah pertarungan yang lama dengan Nobita mencoba untuk menang sehingga Doraemon dapat pergi tanpa khawatir, Jaian membiarkan Nobita menang karena Nobita tidak menyerah. Doraemon menemukan Nobita pingsan dan membawanya pulang. Ia duduk disebelah Nobita yang tidur dan setelah itu, Doraemon kembali ke masa depan. (cerita ini dapat ditemukan di bagian terakhir komik Doraemon nomor 6)
Versi animasi mirip tetapi lebih panjang. Pada saat hari April Mop, Nobita ditipu oleh Suneo dan Jaian yang menipunya tentang kembalinya Doraemon. Ia dengan senang pulang dan menanyakan kepada ibunya dimana Doraemon dan ternyata ia tahu bahwa ia ditipu. Nobita sedih dan membuka kotak dari Doraemon. Isinya adalah botol liquid. Ia mendengarkan suara Doraemon yang menjelaskan bahwa cairan tersebut disebut Uso 800 (Bohong 800) yang digunakan agar semua hal yang tidak benar yang diucapkan orang yang minum cairan tersebut sebagai hal yang benar. Nobita menggunakannya untuk menipu Jaian dan Suneo, seperti ia mengatakan cuaca hari ini sangat bagus, yang menjadi bohong dan mulai turun hujan deras sebelum ia mengatakan hari ini hujannya deras dan hujan tersebut berhenti. Jaian dan Suneo takut setelah beberapa trik dan ketika Nobita mengatakan apa yang akan terjadi. Nobita sangat gembira pada awalnya, tetapi segera hilang karena kangen akan Doraemon. Ia pulang, dan ibunya mengatakan Doraemon sudah pulang, ia tetapi tidak yakin dan yakin Doraemon tidak akan pernah kembali, seperti yang dikatakan Doraemon terhadap Nobita sebelum ia pergi. Cairan tersebut masih berfungsi, ketika ia sampai di kamarnya ia menemukan Doraemon, dan mereka gembira, tetapi karena pengaruh dari cairan, semua kata-katanya berubah menjadi Aku sangat tidak senang bahwa kita dapat kembali lagi.
Bagian ekstra dari animasi ini berasal dari buku komik Doraemon nomor tujuh.

Ketika duo Fujiko Fujio berpisah pada tahun 1987, ide akan akhir Doraemon yang tidak resmi tidak pernah didiskusikan. Sejak Fujiko F. meninggal tahun 1996 sebelum pilihan apapun tercapai, akhir dari Doraemon adalah fiksi para fans, tetapi, pada banyak episode dan film ketika Nobita melakukan perjalanan waktu menampilkan akhirnya ia menikahi Shizuka, memimpin menuju kehidupan yang bahagia dan terpisah dari Doraemon, walaupun Nobita dan temannya masih ingat dengannya.

Daftar Doraemon the Movie


Lama (1980-2000)
Doraemon dan dinosaurus Nobita
Doraemon, petualangan di luar angkasa
Doraemon: Nobita di dunia misteri
Doraemon: petualangan Nobita di dasar laut
Doraemon: Nobita di dunia setan
Doraemon: Nobita dalam perang luar angkasa
Doraemon: Nobita dan pasukan robot
Doraemon: Nobita dan ksatria dinosaurus
Doraemon: Petualangan Nobita ke dunia Barat
Doraemon, dan asal usul negeri Jepang
Doraemon: Nobita di planet binatang
Doraemon: Nobita di negeri 1001 malam
Doraemon: Nobita di kerajaan awan
Doraemon: Nobita dan labirin kaleng
Doraemon: Nobita dan tiga pendekar fantasi
Doraemon: Catatan harian Nobita
Doraemon: Nobita dan kereta api galaksi
Doraemon: Petualangan Nobita di negeri mainan
Doraemon: Petualangan laut selatan
Doraemon: Tersesat di luar angkasa
Doraemon: Nobita dan Kerajaan Matahari


Baru (2000-kini)
Doraemon: Nobita di kerajaan burung
Doraemon: Nobita dan Kerajaan Robot
Doraemon: Nobita di Negeri Angin
Doraemon: Nobita di negeri Wan-Nyan
Doraemon dan dinosaurus Nobita (versi remake, 2006)
Doraemon: Nobita di dunia setan (versi remake, 2007)
Doraemon: Nobita dan legenda tanaman hijau
Doraemon, petualangan di luar angkasa (versi remake, 2009)
Doraemon: Nobita dan pertempuran Mermaid King

Kamis, 15 Juli 2010

sekilas sejarah Jepang


Awal Mula Terjadinya Jepang
Jepang kini sudah dikenal masyarakat dunia bukan lagi sebagai negara berkembang melainkan sebagai negara maju.. Hal ini dibuktikan dengan merajalelanya produk-produk yang beredar dengan lebel Negara Matahari Terbit tersebut. Seperti konsumsi (rumah makan), barang elektronik, transportasi, pakaian, dan bahan baku lainnya bahkan atom & nuklir.
Jepang sendiri adalah negara yang tidak begitu luas dibandingkan dengan Indonesia. Namun Jepang sudah mampu mengalahkan negara-negara Asia lainnya. Luas negara Jepang sendiri adalah + 378.000km2 (ada pula yang menyebutkan hanya 370.000 km2). Itu berarti hanya 1/25 (seper dua puluh lima) dari negara Amerika. Bahkan cenderung lebih kecil dari Kalifornia.
Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, Jepang dibagi menjadi sembilan kawasan dari 47 prefektur. Kesembilan wilayah tersebut adalah Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa. Sedang empat pulau utamanya adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.
Selain dikenal sebagai product monster, Jepang juga dikenal sebagai negara misteri karena penuh tanda tanya dan sejarah. Mulai dari agama, bahasa, kebudayaan, penduduk, hingga awal terjadinya kepulauannya. Jika Amerika ditemukan oleh Colombus?, maka tidak begitu dengan Jepang.
Awal terjadinya kepulauan Jepang dimulai pada masa Palaozoic. Kala itu Jepang masih merupakan dasar lautan. Setelah memasuki masa Mesozoic, dasar lautan yang dimaksud mengalami perubahan dan membentuk daratan yang menyambung dengan Asia. Namun, pada akhir periode III masa Cenozoik, daratan tersebut kembali ke dasar laut.
Pada periode IV masa Deluvium, dasar laut tersebut timbul kembali dan sekali lagi menyatu dengan Asia. Setelah mengalami banyak perubahan alam dan cuaca, pada zaman es ke-3 (Dilivium), daratan yang menyatu dengan Asia ini berangsur-angsur mengalami penurunan dan membentuk kepulauan Jepang seperti sekarang ini.
Jepang yang memiliki ¾ kawasan pegunungan atau + 70% dari keseluruhan daratan memiliki empat musim yang berbeda. Empat musim tersebut adalah musim semi/haru (Maret – Mei), panas/natsu (Juni – Agustus), dingin/fuyu (September – Nopember), gugur/aki (Desember – Februari). Meski perubahan-perubahan iklim & cuaca sangat dinantikan masyarakat Jepang, ternyata Jepang sangat rawan terjadi gempa bumi dan bencana alam akibat letak geografisnya yang dipenuhi dengan pegunungan dan bukit-bukit.
Penghuni Jepang sendiri berasal dari beberapa negara yang bersinggah dan melakukan jual beli. Banyak pihak yang berpendapat berbeda akan hal ini. Masyarakat awam cenderung beranggapan bahwa suku Ainu lah sebagai penduduk pertama Jepang. Namun, pendapat tersebut belum dapat dibenarkan. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa penduduk asli atau nenek moyang Jepang adalah yang memiliki kebudayaan Jōmon. Hal ini dikarenakan telah ditemukannya fosil dari hasil kebudayaan Jōmon. Ada pendapat lain yang menyebutkan, dan terkenal dengan sebutan Teori Selatan-Utara bahwa nenek moyang Jepang yang asli berasal dari daratan Asia yang tinggal dan menamakan dirinya sebagai Kikajin yang berawal pada jaman Yayoi.
Teori Selatan menyebutkan bahwa nenek moyang Jepang berasal dari Asia Tenggara seperti Tibet, Taiwan, Kepulauan Pasifik Barat Daya, Melayu, dan bahkan Indonesia. Teori ini dapat dibenarkan dengan adanya penemuan tentang cara bercocok tanam yang dilakukan oleh nenek moyangnya dengan cara membuat sawah.
Teori Utara menyebutkan lain. Di sini disebutkan bahwa nenek moyang Jepang berasal dari pusat daratan Asia seperti Mongol, Manchuria, Siberia, dan Turki. Teori juga dapat dibenarkan karena tata bahasa yang digunakan dalam keseharian msyarakat Jepang sesuai dengan susunan bahasa Korea, Ural, Turki, dan sebagainya.

Zaman di Jepang
Pada dasarnya, Jepang memiliki banyak jaman sesuai dengan perubahan masa dan kekuasaan. Namun, secara garis besar Jepang dibagi menjadi 5 periode. Periode tersebut meliputi
  1. Abad kuno atau disebut dengan ‘Kodai’. Periode ini meliputi zaman primitif / Genshi Jidai (abad ke-3), zaman Yamato (592), zaman Nara (710), dan zaman Hei An (794-1192)
  2. Abad pertengahan atau disebut dengan ‘Chuusei’ yang meliputi zaman Kamakura (1192-1333), zaman Muromachi (1334-1573), dan zaman Azuchi Momoyama (1573-1603)
  3. Abad pra modern atau ‘Kinsei’ yang dimulai dengan zaman Edo (1603-1868)
  4. Abad modern atau ’Kindai’. Pada periode Jepang banyak mengalami perubahan dan mulai dikenal dunia luar. Zaman yan sering dibicarakan ini dikenal dengan zaman Meiji (1868-1912)
  5. Dewasa ini atau lebih dikenal dengan ‘Gendai’. Periode ini meliputi zaman Taisho (1912-1926), zaman Showa (1926-1991), dan zaman Heisei (1991-sekarang?)
Dalam perputaran tiap zaman, Jepang juga mengalami perubahan kebudayaan. Namun, perubahan yang paling besar (meliputi social dan politik) adalah saat terjadinya ‘Restorasi Meiji’. Pada saat itu, Jepang dipaksa untuk kembali membuka diri untuk negara luar.

Posting pertama


Alhamdulillah, posting pertama akhirnya terbit juga.. karena ini adalah posting pertama saya.. harap maklum dengan poting apa adanya.. hehehe
Saya akan mulai dengan kehidupan masa kecil saya...

Waktu kecil ku suka banget yang namanya nonton TV, pa lagi kl hari Minggu! wahh, acaranya bagus bagus banget dehh!! bagi kalian yg pernah merasakan masa kecil di tahun 1995 - 2005 pasti tau film film anime masa itu kan?? Periode 95-05 adalah masa kejayaan film Anime!! bagi kalian yang sejaman ma aku pasti kegiatan d hari Minggu nongkrong depan TV, bangun pukul 5 pagi trus k ruang TV dan nyetel TV. Pas nyetel TV dah nongol aja tuh acara Anime favorit kita..
kalo aku sih bangun jam 5 pagi trus nonton Sailor moon ma Wedding peach ( cowo kog nontonnya Shojoo ) hehe. ^^' . Trus dlanjut dah jam 7 pagi Ufo baby ( masih shojo juga ^^' ), habis ntu jam 07.30 liat Digimon adventure, jam 08.00 liat doraemon, and anime lainnya mpe jam 12 siang. ( habis nonton TV mule dah mabokkk... kbanyakan nonton TV mpe mata min gini.. hohoho ) '' Postingan ku GAJE banget ya... "

Perkenalan


Haloo.. salam kenal semuanya..
namaku Kaito.. dan aku baru aja buat Blog.. hehehe ( amatiran ).
blog ku ini akan ku isi dengan sesuatu yang mungkin agak aneh.. ( maklumlah, namanya juga masih baru.. ) mohon kerjasamanya..
Terima kasih.